Rabu, 15 Juni 2016

Kemajuan pasien pasien lowvision

Senengnya melihat kemajuan pasien pasien kecilku,,,semangat dengan pemakaian kacamatanya...dengan berbagai keluhan dan diagnosanya. dari mulai kasus ROP (Retiniphaty Of Prematurity), Microcephalus, Papil Atrophy, dll









PELATIHAN LOW VISION

PELATIHAN LOW VISION KEPADA DOKTER SPESIALIS MATA  DAN KUNJUNGAN MISS KARIN VAN DJICK (KONSULTAN LOWVISION DARI CBM BELANDA) KE KLINIK KARTIKA




Pelatihan low vision

PELATIHAN LOW VISION KEPADA  DOKTER MATA SELURUH INDONESIA



Jumat, 22 April 2016

Alhamdulilaah semua pasienku taj penglihatannya banyak kemajuan...Trrimakasih Robb
Alhamdulilah setelah melalui Assesment akhirnya penglihatan mereka ada banyak kemajuan...Amiiin

Senin, 11 Januari 2016


}GLAUKOMA : peningkatan abnormal tekanan intraokular (lebih besar dari 20 mmHg)
}Tekanan yang sangat tinggi, kadang mencapai 60 – 70 mmHg menyebabkan penekanan saraf optikus sewaktu saraf tersebut keluar dari bola mata sehingga terjadi kematian serat saraf
}Mula-mula timbul penurunan penglihatan perifer yang diikuti gangguan penglihatan sentral
}Kebutaan akibat glaukoma biasanya timbul secara bertahap, tatapi dapat berkembang hanya dalam beberapa hari apabila tekanan introkular mendadak menjadi sangat tinggi

Penanganan low Vision


BAGAIMANA PENANGANAN PASIEN LOW VISION 
 
Ada banyak cara untuk membantu orang dengan low vision.  Langkah awal yang kita ambil sebaiknya kita mengetahui :
1.      Memahami Riwayat Penyakitnya
 Ini adalah bagian yang terpenting dalam menangani pasien low vision

2.      Melakukan Assesment Klinis yang tepat
 Dengan menilai Fungsi Penglihatan (Elemen Pengliahatan) antara lain :
·         Menilai Visus / Tajam Penglihatan (Jarak Jauh dan Jarak Dekat)
·         Menilai Kemampuan Warna
·         Menilai Sensitifitas Kontras
·         Menilai sensitifitas Cahaya
·         Menilai Luas Penglihatan
·         Menilai Kegiatan Mobilitas

3.      Menentukan Alat Bantu Optik / Pembesaran yang di berikan (jarak jauh dan Jarak Dekat) yang sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas pasien saat ini.

·      JARAK JAUH
Jika Pasien Usia Sekolah à Kacamata jauh dan / atau  Teleskop jika di perlukan untuk membantu kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas khususnya di papan tulis  
 Jika Pasien Usia Dewasa à Teleskop bisa di gunakan untuk kegiatan Orientasi Mobilitas ( Menemukan alamat/nomer rumah, Nomer bis atau melihat pemandangan)

·      JARAK DEKAT
 Menentukan kaca pembesar / magnifier yang tepat untuk kebutuhan pasien.
CATATAN :  Jika pemberian alat bantu teleskop or kaca pembesar PERHATIKAN dioptri yang diberikan terutama jika KONTRAS dan LUAS PENGLIHATAN pasien bermasalah!!

INGAT PRINSIP PEMBESARAN à SEMAKIN TINGGI PEMBESARAN SEMAKIN KECIL LUAS PENGLIHATAN



4.      Menentukan Intervensi Alat Bantu Non Optik , seperti : Topi dan Kacamata Filter/Sungalsses (bila pasien sensitive cahaya), penyangga buku (untuk memperbaiki / kelelahan  postur leher pasien bila pasien membaca terlalu dekat),  Typoscop (khusunya untuk pasien yang Nystagmus dan kontras rendah), Lampu belajar, Filter transparasi, dan tongkat (memudahkan pasien untuk mobilitas)

5.      Memberikan Penjelasan Penyakit dan Hasil Assesment Klinis
 Beberapa Orang dengan low vision tidak mendapatkan penjelasan atau mungkin mereka tidak memahami penjelasan yang diberikan sebelumnya. Akan lebih baik memberikan penjelasan lagi mengenai kondisi penglihatan dengan kalimat / bahasa sederhana (yang mudah dimengerti).  Serta berikan dorongan / support ke pasien agar tidak cepat putus asa dan masih dapat mempergunakan sisa penglihatannya yang ada, dan PASTIKAN ke pasien bahwa SISA PENGLIHATAN YANG ADA TIDAK AKAN MENJADIKAN KEBUTAAN.
 
6.      Menyusun Evaluasi Berikutnya
 Dari hasil Riwayat kasus dan Assesment Klinis, seorang Praktisi Low Vision dapat menyimpulkan kapan pasien tersebut akan mendapatkan jadwal evaluasi berikutnya, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien (penyakit dan usia).

KEBERHASILAN penanganan Low Vision sangat tergantung factor penyebabnya dan kapan penanganan awal diberikan.
SOOOOOOO,………
YUK SAMA SAMA KITA KERJA SAMA DALAM MENANGANI KASUS LOW VISION TANPA MENGENAL SIAPA PASIEN KITA (USIA, KECACATAN, JENIS KELAMIN, TERUTAMA STATUS EKONOMI) DEMI MENYONGSONG VISION 2020 JJJ


SEMOGA BERMANFAAT
By  ERNI S HARSONO
Telp. 0857 1089 7157 / 0852188 21796

Gambaran kerusakan penglihatan dan Penanganan Low Vision



GAMBARAN KERUSAKAN PENGLIHATAN BERDASARKAN PENYAKIT

PENGLIHATAN NORMAL

KEHILANGAN PENGLIHATAN TENGAH


KEHILANGAN
PENGLIHATAN PERIFER


PENGLIHATAN BERKABUT/ MASALAH KEKONTRASAN


KEHILANGAN BERBAGAI LUAS PENGLIHATAN


KATARAK
HEMIANOPSIA
GLAUKOMA


DIABETIC RETINOPHATHY


J J BAGAIMANA PENANGANAN PASIEN LOW VISION J J
Ada banyak cara untuk membantu orang dengan low vision.  Langkah awal yang kita ambil sebaiknya kita mengetahui :
1.      Memahami Riwayat Penyakitnya
è Ini adalah bagian yang terpenting dalam menangani pasien low vision

2.      Melakukan Assesment Klinis yang tepat
è Dengan menilai Fungsi Penglihatan (Elemen Pengliahatan) antara lain :
·         Menilai Visus / Tajam Penglihatan (Jarak Jauh dan Jarak Dekat)
·         Menilai Kemampuan Warna
·         Menilai Sensitifitas Kontras
·         Menilai sensitifitas Cahaya
·         Menilai Luas Penglihatan
·         Menilai Kegiatan Mobilitas

3.      Menentukan Alat Bantu Optik / Pembesaran yang di berikan (jarak jauh dan Jarak Dekat) yang sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas pasien saat ini.

·      JARAK JAUH
à Jika Pasien Usia Sekolah à Kacamata jauh dan / atau  Teleskop jika di perlukan untuk membantu kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas khususnya di papan tulis  
è Jika Pasien Usia Dewasa à Teleskop bisa di gunakan untuk kegiatan Orientasi Mobilitas ( Menemukan alamat/nomer rumah, Nomer bis atau melihat pemandangan)

·      JARAK DEKAT
è Menentukan kaca pembesar / magnifier yang tepat untuk kebutuhan pasien.
CATATAN :  Jika pemberian alat bantu teleskop or kaca pembesar PERHATIKAN dioptri yang diberikan terutama jika KONTRAS dan LUAS PENGLIHATAN pasien bermasalah!!

INGAT PRINSIP PEMBESARAN à SEMAKIN TINGGI PEMBESARAN SEMAKIN KECIL LUAS PENGLIHATAN



4.      Menentukan Intervensi Alat Bantu Non Optik , seperti : Topi dan Kacamata Filter/Sungalsses (bila pasien sensitive cahaya), penyangga buku (untuk memperbaiki / kelelahan  postur leher pasien bila pasien membaca terlalu dekat),  Typoscop (khusunya untuk pasien yang Nystagmus dan kontras rendah), Lampu belajar, Filter transparasi, dan tongkat (memudahkan pasien untuk mobilitas)

5.      Memberikan Penjelasan Penyakit dan Hasil Assesment Klinis
è Beberapa Orang dengan low vision tidak mendapatkan penjelasan atau mungkin mereka tidak memahami penjelasan yang diberikan sebelumnya. Akan lebih baik memberikan penjelasan lagi mengenai kondisi penglihatan dengan kalimat / bahasa sederhana (yang mudah dimengerti).  Serta berikan dorongan / support ke pasien agar tidak cepat putus asa dan masih dapat mempergunakan sisa penglihatannya yang ada, dan PASTIKAN ke pasien bahwa SISA PENGLIHATAN YANG ADA TIDAK AKAN MENJADIKAN KEBUTAAN.
 
6.      Menyusun Evaluasi Berikutnya
è Dari hasil Riwayat kasus dan Assesment Klinis, seorang Praktisi Low Vision dapat menyimpulkan kapan pasien tersebut akan mendapatkan jadwal evaluasi berikutnya, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien (penyakit dan usia).

KEBERHASILAN penanganan Low Vision sangat tergantung factor penyebabnya dan kapan penanganan awal diberikan.
SOOOOOOO,………
YUK SAMA SAMA KITA KERJA SAMA DALAM MENANGANI KASUS LOW VISION TANPA MENGENAL SIAPA PASIEN KITA (USIA, KECACATAN, JENIS KELAMIN, TERUTAMA STATUS EKONOMI) DEMI MENYONGSONG VISION 2020 JJJ


SEMOGA BERMANFAAT
By  ERNI S HARSONO
Telp. 0857 1089 7157 / 0852188 21796