Kamis, 28 Januari 2016
Senin, 11 Januari 2016
}GLAUKOMA
: peningkatan abnormal tekanan intraokular (lebih besar dari 20 mmHg)
}Tekanan yang sangat tinggi, kadang mencapai 60 – 70
mmHg menyebabkan penekanan saraf optikus sewaktu saraf tersebut keluar dari bola mata sehingga terjadi kematian serat saraf
}Mula-mula timbul penurunan penglihatan perifer yang diikuti gangguan penglihatan sentral
}Kebutaan akibat glaukoma biasanya timbul secara bertahap, tatapi dapat berkembang hanya dalam beberapa hari apabila tekanan introkular mendadak menjadi sangat tinggi
Penanganan low Vision
BAGAIMANA PENANGANAN PASIEN LOW VISION
Ada banyak cara untuk membantu orang dengan low vision. Langkah awal yang kita ambil sebaiknya kita
mengetahui :
1.
Memahami
Riwayat Penyakitnya
Ini adalah bagian yang terpenting
dalam menangani pasien low vision
2.
Melakukan
Assesment Klinis yang tepat
Dengan menilai Fungsi Penglihatan
(Elemen Pengliahatan) antara lain :
·
Menilai
Visus / Tajam Penglihatan (Jarak Jauh dan Jarak Dekat)
·
Menilai
Kemampuan Warna
·
Menilai
Sensitifitas Kontras
·
Menilai
sensitifitas Cahaya
·
Menilai
Luas Penglihatan
·
Menilai
Kegiatan Mobilitas
3. Menentukan Alat Bantu Optik / Pembesaran
yang di berikan (jarak jauh dan Jarak Dekat) yang sesuai dengan kebutuhan dan
aktifitas pasien saat ini.
·
JARAK JAUH
Jika
Pasien Usia Sekolah à Kacamata jauh dan / atau
Teleskop jika di perlukan untuk membantu kegiatan belajar mengajar (KBM)
di kelas khususnya di papan tulis
Jika Pasien Usia Dewasa à Teleskop bisa di gunakan untuk kegiatan Orientasi Mobilitas
( Menemukan alamat/nomer rumah, Nomer bis atau melihat pemandangan)
·
JARAK DEKAT
Menentukan kaca pembesar / magnifier
yang tepat untuk kebutuhan pasien.
CATATAN : Jika
pemberian alat bantu teleskop or kaca pembesar PERHATIKAN dioptri yang
diberikan terutama jika KONTRAS dan LUAS PENGLIHATAN pasien bermasalah!!
INGAT PRINSIP PEMBESARAN à SEMAKIN TINGGI PEMBESARAN SEMAKIN
KECIL LUAS PENGLIHATAN
4.
Menentukan
Intervensi Alat Bantu Non Optik , seperti : Topi dan Kacamata Filter/Sungalsses
(bila pasien sensitive cahaya), penyangga buku (untuk memperbaiki /
kelelahan postur leher pasien bila
pasien membaca terlalu dekat), Typoscop
(khusunya untuk pasien yang Nystagmus dan kontras rendah), Lampu belajar,
Filter transparasi, dan tongkat (memudahkan pasien untuk mobilitas)
5.
Memberikan
Penjelasan Penyakit dan Hasil Assesment Klinis
Beberapa Orang dengan low vision
tidak mendapatkan penjelasan atau mungkin mereka tidak memahami penjelasan yang
diberikan sebelumnya. Akan lebih baik memberikan penjelasan lagi mengenai
kondisi penglihatan dengan kalimat / bahasa sederhana (yang mudah dimengerti). Serta berikan dorongan / support ke pasien
agar tidak cepat putus asa dan masih dapat mempergunakan sisa penglihatannya
yang ada, dan PASTIKAN ke pasien bahwa SISA PENGLIHATAN YANG ADA TIDAK AKAN
MENJADIKAN KEBUTAAN.
6.
Menyusun
Evaluasi Berikutnya
Dari hasil Riwayat kasus dan
Assesment Klinis, seorang Praktisi Low Vision dapat menyimpulkan kapan pasien
tersebut akan mendapatkan jadwal evaluasi berikutnya, yang disesuaikan dengan
kebutuhan pasien (penyakit dan usia).
KEBERHASILAN penanganan Low Vision sangat tergantung factor
penyebabnya dan kapan penanganan awal diberikan.
SOOOOOOO,………
YUK SAMA SAMA KITA
KERJA SAMA DALAM MENANGANI KASUS LOW VISION TANPA MENGENAL SIAPA PASIEN KITA
(USIA, KECACATAN, JENIS KELAMIN, TERUTAMA STATUS EKONOMI) DEMI MENYONGSONG VISION
2020 JJJ
SEMOGA BERMANFAAT
By ERNI S HARSONO
Telp. 0857 1089 7157 /
0852188 21796
Gambaran kerusakan penglihatan dan Penanganan Low Vision
GAMBARAN KERUSAKAN PENGLIHATAN
BERDASARKAN PENYAKIT
PENGLIHATAN
NORMAL
|
KEHILANGAN PENGLIHATAN TENGAH
|
KEHILANGAN
PENGLIHATAN PERIFER
|
PENGLIHATAN BERKABUT/ MASALAH KEKONTRASAN
|
KEHILANGAN BERBAGAI LUAS PENGLIHATAN
|
KATARAK
|
HEMIANOPSIA
|
GLAUKOMA
|
DIABETIC RETINOPHATHY
|
J J BAGAIMANA PENANGANAN PASIEN LOW VISION J J
Ada banyak cara untuk membantu orang dengan low vision. Langkah awal yang kita ambil sebaiknya kita
mengetahui :
1.
Memahami
Riwayat Penyakitnya
è Ini adalah bagian yang terpenting
dalam menangani pasien low vision
2.
Melakukan
Assesment Klinis yang tepat
è Dengan menilai Fungsi Penglihatan
(Elemen Pengliahatan) antara lain :
·
Menilai
Visus / Tajam Penglihatan (Jarak Jauh dan Jarak Dekat)
·
Menilai
Kemampuan Warna
·
Menilai
Sensitifitas Kontras
·
Menilai
sensitifitas Cahaya
·
Menilai
Luas Penglihatan
·
Menilai
Kegiatan Mobilitas
3. Menentukan Alat Bantu Optik / Pembesaran
yang di berikan (jarak jauh dan Jarak Dekat) yang sesuai dengan kebutuhan dan
aktifitas pasien saat ini.
·
JARAK JAUH
à Jika
Pasien Usia Sekolah à Kacamata jauh dan / atau
Teleskop jika di perlukan untuk membantu kegiatan belajar mengajar (KBM)
di kelas khususnya di papan tulis
è Jika Pasien Usia Dewasa à Teleskop bisa di gunakan untuk kegiatan Orientasi Mobilitas
( Menemukan alamat/nomer rumah, Nomer bis atau melihat pemandangan)
·
JARAK DEKAT
è Menentukan kaca pembesar / magnifier
yang tepat untuk kebutuhan pasien.
CATATAN : Jika
pemberian alat bantu teleskop or kaca pembesar PERHATIKAN dioptri yang
diberikan terutama jika KONTRAS dan LUAS PENGLIHATAN pasien bermasalah!!
INGAT PRINSIP PEMBESARAN à SEMAKIN TINGGI PEMBESARAN SEMAKIN
KECIL LUAS PENGLIHATAN
4.
Menentukan
Intervensi Alat Bantu Non Optik , seperti : Topi dan Kacamata Filter/Sungalsses
(bila pasien sensitive cahaya), penyangga buku (untuk memperbaiki /
kelelahan postur leher pasien bila
pasien membaca terlalu dekat), Typoscop
(khusunya untuk pasien yang Nystagmus dan kontras rendah), Lampu belajar,
Filter transparasi, dan tongkat (memudahkan pasien untuk mobilitas)
5.
Memberikan
Penjelasan Penyakit dan Hasil Assesment Klinis
è Beberapa Orang dengan low vision
tidak mendapatkan penjelasan atau mungkin mereka tidak memahami penjelasan yang
diberikan sebelumnya. Akan lebih baik memberikan penjelasan lagi mengenai
kondisi penglihatan dengan kalimat / bahasa sederhana (yang mudah dimengerti). Serta berikan dorongan / support ke pasien
agar tidak cepat putus asa dan masih dapat mempergunakan sisa penglihatannya
yang ada, dan PASTIKAN ke pasien bahwa SISA PENGLIHATAN YANG ADA TIDAK AKAN
MENJADIKAN KEBUTAAN.
6.
Menyusun
Evaluasi Berikutnya
è Dari hasil Riwayat kasus dan
Assesment Klinis, seorang Praktisi Low Vision dapat menyimpulkan kapan pasien
tersebut akan mendapatkan jadwal evaluasi berikutnya, yang disesuaikan dengan
kebutuhan pasien (penyakit dan usia).
KEBERHASILAN penanganan Low Vision sangat tergantung factor
penyebabnya dan kapan penanganan awal diberikan.
SOOOOOOO,………
YUK SAMA SAMA KITA
KERJA SAMA DALAM MENANGANI KASUS LOW VISION TANPA MENGENAL SIAPA PASIEN KITA
(USIA, KECACATAN, JENIS KELAMIN, TERUTAMA STATUS EKONOMI) DEMI MENYONGSONG VISION
2020 JJJ
SEMOGA BERMANFAAT
By ERNI S HARSONO
Telp. 0857 1089 7157 /
0852188 21796
Langganan:
Postingan (Atom)