Kamis, 29 Juni 2017

Hydrocephalus




Hydrocephalus adalah merupakan kondisi dimana karakteristik utamanya adalah akumulasi cairan yang berlebihan dalam otak.  Akumulasi berlebihan dari CSF berakibat pada pelebaran yang abnormal dari ruang ruang dalam otak yang disebut Ventricles.

Manifestasi klinis lain antara lain ialah ubun ubun besar bayi akan melebar dan menonjol, pembuluh darah di kulit kepala makin jelas, gangguan sensorik motorik, gangguan penglihatan, gerakan bola mata terganggu (nystagmus), terjadi penurunan aktifitas mental progresif, bayi rewel, sering kejang dan muntah - muntah, panas badan yang sulit dikendalikan, dan akhirnya gangguan pada fungsi vital akibat peninggian tekanan dalam ruang tengkorak yang berupa pernafasan lambat, denyut nadi turun dan naiknya tekanan darah sistolik.

Alhamdulillah berkat kegigihan orang tua pasien kecilku yang tiada lelah untuk mengantar si kecil evaluasi ke klinik low vision dan menuruti petunjuk latihan penglihatan yang di arahkan akhirnya si kecil  ini sekarang sudah bisa mengambil sesuatu dengan penglihatan. Ditambah dengan penambahan ukuran kacamata sekarang penglihatannya makin membaik meskipun yang awalnya hanya bisa melihat persepsi cahaya saja.

Semangat terus ya nak.... Di tunggu evaluasi lagi😘😘
         

Istilah Low Vision memang tidak sepopuler katarak, Glaukoma, atau Gangguan Penglihatan lainnya.

DEFINISI LOW VISION
World Health Organization (WHO) mendefinisikan seorang dengan Low Vision sebagai :
Orang yang mengalami penurunan fungsi penglihatan bahkan setelah penatalaksanaan dan / atau koreksi refraksi standar, dan mempunyai tajam penglihatan kurang dari 6/18 (20/60) termasuk persepsi cahaya atau lapang pandang kurang dari 10 derajat dari titik fiksasi.
Dengan bahasa yang lebih sederhana , Low Vision adalah Kondisi penglihatan dimana seseoranngsulit melakukan kegiatan sehari hari walaupun sudah menggunakan kacamata, lensa kontak, obat obatan atau bahkan sudah menjalankan operasi mata.
Bagi orangtua, selama ini Low Vision masih belum menjadi perhatian mereka. Padahal, gangguan penglihatan ini bisa menyulitkan anak pada masa mendatang bila tidak di cegah atau ditangani secara dini.









KATEGORI KERUSAKAN PENGLIHATAN
Kategori
Tajam Penglihatan
Setelah Koreksi
Standar WHO Definisi
WHO – 1992
Definisi Fungsional

0
6/6 – 6/18
Normal
Normal

1
<6/18 – 6/60
Kerusakan penglihatan
Low Vision

2
<6/60 – 3/60
Kerusakan penglihatan berat
Low Vision

3
<3/60 – 1/60
Buta
Low Vision

4
<1/60 – persepsi cahaya
Buta
Low Vision

5
Tidak ada persepsi cahaya
Buta
Buta Total


( MENGENALI  TANDA TANDA LOW VISION (
Ada beberapa  tanda Low Vision. Misalnya, meskipun sudah memakai kacamata biasa, namun tetap mengalami kesulitan dalam :
Pada anak kecil /bayi /anak cacat ganda
( Mata tampak lain: terlihat putih ditengah mata (katarak) atau kornea (bagian    bening didepan mata) terlihat berkabut.
( Tidak berespon terhadap cahaya
( Tidak tersenyum pada orangtua / saudara2nya (tidak mengenal wajah
( Mata tampak tidak mengikuti benda yang bergerak
( Kedua mata tidak bergerak bersamaan/mata tidak lurus
( Mata terus menerus berkedip
( Tidak menyukai sinar matahari yang terang/menutup mata/memejamkan mata.

Ciri-Ciri Low Vision Usia sekolah
( Menulis membaca terlalu dekat
( Hanya dapat membaca huruf yang besar
( Sering menggosok mata
( Memicingkan mata atau mengerutkan kening terutama di cahaya terang atau saat   mencoba melihat sesuatu
( Lebih sulit melihat pada malam hari dari pada siang hari
( Menekan bola mata dengan jari atau buku jari
( Mengeluh sakit kepala/mual/pusing setelah menegerjakan pekerjaan dalam jarak dekat
( Kikuk dan sulit berjalan disuatu lingkungan yang baru dikenal/tersandung benda-benda yang ada disekitarnya
( Posisi kepala janggal/miring ke satu sisi
( Memegang buku terlalu dekat dari wajah
( Sulit mengenal wajah orang/ sulit membaca tulisan dipapan tulis dari jarak dekat


APAKAH  KEHILANGAN PENGLIHATAN BERHUBUNGAN DENGAN PENUAAN ???

Kehilanagan penglihatan tidak semata mata karena penuaan. Sebagian besar orang terkena Low Vision disebabkan penyakit mata seperti Degenerasi macula, katarak, Glaukoma, dan Diabetes. Pada beberapa orang disebabkan oleh kecelakaan atau defek congenital. Sisa penglihatan yang ada dapat di optimalkan dengan menggunakan alat bantu.

Low Vision dapat diakibatkan oleh berbagai kelainan yang dapat mempengaruhi mata dan sistem penglihatan

Kelainan – kelainan tsb dapat bersifat :
1. Kongenital  atau bawaan lahir
2. Usia kanak –kanak
3. Usia Dewasa atau usia lanjut

Penyebabnya sendiri dapat bersifat:
Herediter atau keturunan  
Infeksi atau penyakit
Traumatik atau kecelakaan
Degenerasi atau bertambahnya usia







BEBERAPA PENYAKIT PENYEBAB LOW VISION

( Glaukoma ( Albinisme
( Katarak ( Retinophathy Of Prematurity (ROP)
( Retinitis Pigmentosa ( Papil Atrophy
( Makula Degenerasi ( Hydrocephalus
( Retinophaty Diabetika ( Other congenital Syndromes

GAMBARAN KERUSAKAN PENGLIHATAN BERDASARKAN PENYAKIT


PENGLIHATAN NORMAL


KEHILANGAN PENGLIHATAN TENGAH



KEHILANGAN
PENGLIHATAN PERIFER




PENGLIHATAN BERKABUT/ MASALAH KEKONTRASAN



KEHILANGAN BERBAGAI LUAS PENGLIHATAN



KATARAK


HEMIANOPSIA
GLAUKOMA



DIABETIC RETINOPHATHY



( ( BAGAIMANA PENANGANAN PASIEN LOW VISION ( (
Ada banyak cara untuk membantu orang dengan low vision.  Langkah awal yang kita ambil sebaiknya kita mengetahui :
Memahami Riwayat Penyakitnya
Ini adalah bagian yang terpenting dalam menangani pasien low vision

Melakukan Assesment Klinis yang tepat
Dengan menilai Fungsi Penglihatan (Elemen Pengliahatan) antara lain :
Menilai Visus / Tajam Penglihatan (Jarak Jauh dan Jarak Dekat)
Menilai Kemampuan Warna
Menilai Sensitifitas Kontras
Menilai sensitifitas Cahaya
Menilai Luas Penglihatan
Menilai Kegiatan Mobilitas

Menentukan Alat Bantu Optik / Pembesaran yang di berikan (jarak jauh dan Jarak Dekat) yang sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas pasien saat ini.

JARAK JAUH
( Jika Pasien Usia Sekolah ( Kacamata jauh dan / atau  Teleskop jika di perlukan untuk membantu kegiatan belajar mengajar (KBM) di kelas khususnya di papan tulis  
Jika Pasien Usia Dewasa ( Teleskop bisa di gunakan untuk kegiatan Orientasi Mobilitas ( Menemukan alamat/nomer rumah, Nomer bis atau melihat pemandangan)

JARAK DEKAT
Menentukan kaca pembesar / magnifier yang tepat untuk kebutuhan pasien.
CATATAN :  Jika pemberian alat bantu teleskop or kaca pembesar PERHATIKAN dioptri yang diberikan terutama jika KONTRAS dan LUAS PENGLIHATAN pasien bermasalah!!

INGAT PRINSIP PEMBESARAN ( SEMAKIN TINGGI PEMBESARAN SEMAKIN KECIL LUAS PENGLIHATAN



Menentukan Intervensi Alat Bantu Non Optik , seperti : Topi dan Kacamata Filter/Sungalsses (bila pasien sensitive cahaya), penyangga buku (untuk memperbaiki / kelelahan  postur leher pasien bila pasien membaca terlalu dekat),  Typoscop (khusunya untuk pasien yang Nystagmus dan kontras rendah), Lampu belajar, Filter transparasi, dan tongkat (memudahkan pasien untuk mobilitas)

Memberikan Penjelasan Penyakit dan Hasil Assesment Klinis
Beberapa Orang dengan low vision tidak mendapatkan penjelasan atau mungkin mereka tidak memahami penjelasan yang diberikan sebelumnya. Akan lebih baik memberikan penjelasan lagi mengenai kondisi penglihatan dengan kalimat / bahasa sederhana (yang mudah dimengerti).  Serta berikan dorongan / support ke pasien agar tidak cepat putus asa dan masih dapat mempergunakan sisa penglihatannya yang ada, dan PASTIKAN ke pasien bahwa SISA PENGLIHATAN YANG ADA TIDAK AKAN MENJADIKAN KEBUTAAN.
 
Menyusun Evaluasi Berikutnya
Dari hasil Riwayat kasus dan Assesment Klinis, seorang Praktisi Low Vision dapat menyimpulkan kapan pasien tersebut akan mendapatkan jadwal evaluasi berikutnya, yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien (penyakit dan usia).

KEBERHASILAN penanganan Low Vision sangat tergantung factor penyebabnya dan kapan penanganan awal diberikan.
SOOOOOOO,………
YUK SAMA SAMA KITA KERJA SAMA DALAM MENANGANI KASUS LOW VISION TANPA MENGENAL SIAPA PASIEN KITA (USIA, KECACATAN, JENIS KELAMIN, TERUTAMA STATUS EKONOMI) DEMI MENYONGSONG VISION 2020 (((


( ( ( SEMOGA BERMANFAAT (( (
By  ERNI S HARSONO
Telp. 0857 1089 7157 / 0852188 21796